Nataberita - Tak terima rekannya dipukul polisi, puluhan warga Dukuh Tundungan, Desa Kenaiban, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, Senin (9/12) siang, menggeruduk mapolsek setempat. Dengan berjalan kaki, sekitar 50 warga mencari anggota polisi, yang diduga telah memukul salah satu warga bernama Erik.
Sesampai di mapolsek sekitar pukul 10.WIB, warga tak mendapati oknum polisi dimaksud. Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kemarahan warga hingga mendatangi mapolsek, dipicu oleh pemukulan salah satu anggota polisi terhadap Erik.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh angkringan tersebut pernah menjadi saksi curanmor. Erik pernah dimintai keterangan di mapolsek setempat. Namun saat diperiksa Erik justru mendapatkan perlakuan yang tak menyenangkan.
Sesampai di Mapolsek Juwiring, beberapa perwakilan warga ditemui petugas. Namun tak lama kemudian warga meninggalkan kantor polisi, setelah oknum polisi yang dituduh warga melakukan pemukulan mau meminta maaf dan berjabatan tangan dengan Erik.
Subari, salah satu warga menuturkan, saat diperiksa Erik justru dipukul dua kali dan ditantang berkelahi oleh salah satu polisi. Padahal Erik diperiksa dengan status sebagai saksi.
Erik itu kan saksi, kenapa dipukul dan ditantang berkelahi. Kami tidak terima, ujar Subari kepada wartawan.
Menurut Subari, Erik menjadi saksi curanmor milik Susan, majikannya. Sepeda motor milik Susan lanjut Subari, setiap harinya digunakan oleh Erik, sebagai kendaraan operasional. Namun beberapa hari lalu, usai digunakan, motor yang diparkir tak jauh dari angkringan hilang dicuri orang.
Saat itu, Erik yang buru-buru melayani pembeli, tak memperhatikan sehingga sepeda motor milik majikannya lenyap.
Sementara itu ketika dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Juwiring AKP I Wayan Nartha membantah terjadinya pemukulan terhadap Erik oleh anggotanya. Namun pihaknya mengakui telah memanggil dan memeriksa saksi pada hari Minggu kemarin.
Kami memang telah memanggil dan memeriksa Erik Minggu kemarin. Tidak ada pemukulan seperti yang berkembang di masyarakat. Anggota kami sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan, paparnya.
Source
No comments:
Post a Comment