Sunday, December 22, 2013

Boyolali Kekurangan 1.300 Guru

KHIDMAT-Para guru tampak khidmat mengikuti acara Pembinaan dan Pengajian Keluarga Besar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Sabtu (30/11). Joglosemar | Ahmad Rodif Hafidz

Boyolali - Boyolali terancam krisis tenaga guru, menyusul banyaknya guru yang pensiun dan masih berlakunya moratorium PNS. Sementara pada tahun 2014 mendatang, diperkirakan juga terjadi pensiun besar-besaran terutama guru angkatan Inpres silam yang mencapai ribuan orang.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Abdul Rahman menyatakan, tahun ini saja Boyolali sudah kekurangan 1.300 orang guru. Setidaknya dari 600 sekolah yang ada di Boyolali, rata-rata kekurangan dua hingga tiga orang guru. “Tahun ini saja kekurangan guru sudah mencapai total 1.300 orang, rata-rata tiap sekolah kekurangan guru dua hingga tiga orang,” ungkap Abdul, Selasa (17/12).

Penyebab utama kekurangan tenaga guru menurutnya karena banyaknya PNS guru yang pensiun. Menurutnya guru yang pensiun setiap bulannya mencapai 60-100 orang. Kondisi ini akan bertambah parah pada tahun 2014 mendatang. Pasalnya menurut Abdul, ribuan guru akan memasuki usia pensiun tahun mendatang. Ribuan guru ini jelas dia, utamanya guru-guru angkatan Inpres tahun 1974 silam. “Bahkan pada bulan-bulan tertentu, jumlah guru Inpres yang memasuki usia pensiun bisa lebih dari 400 orang,” jelas dia.

Mengantisipasi krisis guru yang diperkirakan terjadi tahun 2014 mendatang, khususnya jika moratorium PNS masih diberlakukan, Abdul mengatakan pihaknya berupaya untuk kreatif dalam memenuhi kebutuhan tenaga pendidik. Salah satunya yakni dengan melibatkan lulusan PGSD maupun D2 pendidikan, yang ingin mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik di sekolah.

Selain itu upaya juga dilakukan dengan melakukan efisiensi sekolah, yakni dengan cara penggabungan atau regrouping SD yang tidak memenuhi syarat pelaksanaan belajar mengajar, di antaranya sekolah yang minim siswa. Upaya regrouping  ini dilakukan salah satunya yakni untuk efisiensi tenaga guru yang ada. Sehingga para guru yang sekolahnya digabung, dapat dioptimalkan di sekolah yang lain yang kekurangan guru. Tahun ini saja, setidaknya terdapat tujuh SD yang akan di-regrouping.








Source

No comments:

Post a Comment