SEMARANG - Budaya tradisional yang adi luhur dewasa ini kerap ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri.
Namun IKIP PGRI Semarang punya cara tersendiri untuk nguri-uri budaya tersebut, yakni dengan mementaskan ketoprak yang para pemainnya adalah para dosen bahkan mahasiswa asing program Darmasiswa.
Pentas budaya yang diselenggarakan, Sabtu (29/6), di aula lantai 7 kampus setempat itu menampilkan ketoprak dengan judul "Keris Nagara Moncar Lampahan Minak Jinggo".
Adapun ketoprak yang disutradarai Nuning Zaida MA ini mengkisahkan perjalanan Minak Jinggo yang diperankan oleh Bambang Sulanjari SS MA (dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni) yang menagih janji penyerahan Majapahit pada Ratu Kencana Wungu yang diperankan Riris Setyo Sundari MPd (dosen Fakultas Ilmu Pendidikan).
Singkatnya dalam cerita itu dapat dipetik nilai bahwa orang 'besar' tidak boleh melupakan orang 'kecil'.
Acara semakin menggelitik ketika dua doktor IKIP PGRI Semarang, Dr Fenny Roshayanti berduet dengan Dr Mei Sulistyowati memerankan tokoh Menol dan Menil. Adegan demi adegan pun juga semakin gayeng ketika turut dihadirkan pula lima mahasiswa asing program Darmasiswa untuk unjuk kemampuan mementaskan budaya Jawa.
Misalnya saja ketika Naema Puyee mahasiswa dari Thailand harus menyanyikan lagu "Suwe Ora Jamu" dan Yacob Rybca dari Ceko harus berpidato memberikan sambutan dengan bahasa Indonesia.
Selain mereka juga Lee Sang Hyuk (Korea), Sataphone Minghokoun (Laos), dan Marek Freidl (Slovakia) begitu piawai memainkan gamelan, mengiringi para sinden membawakan gending Gugur Gunung dan Mars IKIP PGRI.
Sementara itu Rektor IKIP PGRI Semarang, Dr Muhdi SH MHum menyampaikan, rasa bangga atas kerja keras dosen yang telah ikut serta melestarikan budaya Jawa ke dalam bentuk ketoprak.
Pihaknya juga menaruh simpati pada para mahasiswa Darmasiswa yang mau belajar budaya Jawa dengan ikut serta dalam pementasan tersebut.
"Terimakasih, pada para dosen dan mahasiswa asing yang telah ikut melestarikan budaya Jawa. Ini merupakan bentuk partisipasi IKIP PGRI Semarang, sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan calon guru berkarakter baik," ungkapnya.
Sumber
No comments:
Post a Comment