Wednesday, January 15, 2014

Penerapan Kurikulum 2013

 ilustrasi

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menghapus pelatihan untuk guru inti Kurikulum 2013 karena dinilai tidak efektif.

“Pelatihan untuk guru inti akan dihapus karena tidak efektif. Hal itu berdasarkan evaluasi pelatihan guru,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), Musliar Kasim dalam acara konferensi pers di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (14/1).

Pelatihan guru untuk penerapan Kurikulum 2013 dibagi dalam beberapa tahap yakni pemateri instruktur nasional kepada guru inti, kemudian guru inti melanjutkan ke guru sasaran yang berada di kabupaten. “Namun praktiknya di lapangan yang terjadi malah penyimpangan penyampaian,” ujar dia.

Akibatnya terjadi kerancuan pengajaran kurikulum baru tersebut di kelas, yang mana guru sasaran malah kebingungan dengan apa yang akan diajarkan.

Sebagai penggantinya, Kemdikbud akan melatih semua guru, dan yang bagus akan diangkat menjadi guru inti. Berbeda dari sebelumnya, yang mana guru inti diangkat berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG). “Kemdikbud akan mulai pelatihan ini pada Februari,” jelas dia.

Saat ini, jumlah instruktur nasional mencapai 33.000 orang, guru inti sebanyak 1.500 orang, dan guru sasaran sebanyak 1,4 juta orang.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, memastikan pelaksanaan Kurikulum 2013 masih berlanjut meskipun dirinya kemungkinan tidak lagi memimpin kementerian tersebut usai berakhirnya masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II.

“Pemerintahan ini (Kabinet Indonesia Bersatu II) akan berakhir 20 Oktober mendatang. Namun anggaran untuk 2015 disusun pada pemerintahan ini. Jadi saya pastikan kurikulum ini masih berlangsung,” ujar Mendikbud.

Dia menambahkan, Kurikulum 2013 akan tetap berjalan, meskipun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah berganti. Mendikbud yakin menteri yang selanjutnya bisa menerima kurikulum yang menekankan kreativitas murid tersebut.

“Yang bisa menjaga kelanjutan adalah kepastian intelektual atau rasionalitas kurikulum. Kalau kurikulumnya rasional, maka akan lebih mudah bisa diterima,” kata dia.

Beberapa alasan pentingnya Kurikulum 2013 adalah antisipasi kebutuhan kompetensi masa depan, penataan dan penyempurnaan alur fikir dan pengembangan kurikulum, menata kewenangan di tingkat satuan pendidikan, penyempurnaan materi yang harus diajarkan dan mengacu pada keahlian.








No comments:

Post a Comment