Saturday, January 11, 2014

Kerugian Banjir Bandang Rp 212,4 Juta

 TEROBOS GENANGAN -- Ngadiyem, warga Kelurahan Girikikis Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, di halaman rumahnya yang telah tergenang air akibat tersumbatnya mulut luweng. Foto diambil Selasa (24/12). Joglosemar | Aris Arianto

Boyolali – Kerugian sementara hasil pendataan bencana banjir bandang yang melanda enam desa di Kecamatan Juwangi ditafsir mencapai Rp 212,4 juta. Selain merendam 294 rumah warga, banjir juga menghanyutkan 818 ekor ayam, satu ekor kambing, serta puluhan sak pupuk, semen, serta pasir dan bahan bangunan lainnya. Kerugian belum termasuk ladang jagung warga yang diperkirakan mencapai puluhan hektar.
Camat Juwangi, Sucipto mengungkapkan dari hasil pendataan tidak ada korban jiwa, namun banjir merendam 67 rumah di tiga dukuh di Desa Kalimati, satu di antaranya yakni rumah milik Magem, yang tidak lagi bisa ditempati. Banjir juga merendam 50 rumah di tiga dukuh di Desa Juwangi, 45 rumah di Desa Kayen yang tersebar di dua dukuh, yakni Dukuh Melikan dan Prampelan. Selain itu banjir juga merendam 71 rumah warga Desa Pilangrejo dan 46 rumah warga Kelurahan Sambeng, serta 14 rumah di Desa Jerukan.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menghanyutkan ratusan ternak ayam milik warga. Total ayam yang hanyut sekitar 818 ekor milik warga Desa Kayen dan Pilangrejo. Selain itu seekor kambing milik Loso, warga Dukuh Melikan juga ikut hanyut dan hilang.“Untuk kerugian di Kelurahan Sambeng juga belum dapat dirinci secara jelas, tetapi di antaranya terdapat satu kandang yang roboh,” terang Camat, Rabu (8/1).
Sedangkan akses jembatan yang putus jelas Camat, meliputi jembatan PNPM Desa Jerukan yang roboh taludnya serta sebagian badan jembatan. Selain itu juga jembatan darurat I Desa Jerukan, penghubung Juwangi dengan Kedungombo (Solo) juga putus. Kemudian jembatan darurat II penghubung Jerukan-Pilangrejo, serta jembatan PNPM Dukuh Kangkung Lor juga putus.

Masih Terisolasi
Terpisah, menurut Purwanto, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengungkapkan, hingga saat ini masih terdapat 240 jiwa warga Desa Kayen yang terisolir. Pasalnya semua akses jembatan ke desa tersebut putus. “Satu-satunya jalan harus dibuat jembatan darurat, saat ini tengah kami usulkan,” ungkap Purwanto.
Sementara ini menurut Purwanto, pihaknya sudah mengaktifkan Posko Kecamatan di bawah koordinir kasi Trantib setempat. Selain itu pihaknya juga sudah mendistribusikan bantuan berupa logistik maupun pakaian bagi korban banjir. Bantuan selain dari BPBD, juga datang dari Bagian Kesra Setda Boyolali maupun PMI.








Source

No comments:

Post a Comment