Saturday, January 11, 2014

Hujan Es dan Puting Beliung Kemusu, 756 Rumah Rusak

RUMAH ROBOH - Rumah almarhum Paliman, warga Dukuh Salamsari, Desa Genengsari roboh rata dengan tanah akibat diterjang angin puting beliung, Rabu (8/1) kemarin. Joglosemar | Ario Bhawono

Boyolali – Bencana hujan es dan angin puting beliung yang melanda Kecamatan Kemusu, merusak sedikitnya 756 rumah warga di lima desa termasuk sejumlah bangunan sekolah. Dua rumah di antaranya roboh rata dengan tanah, dan satu lainnya rusak berat.
Kerusakan paling parah terjadi di Desa Genengsari dengan jumlah kerusakan mencapai 363 rumah warga, dua di antaranya roboh yakni rumah milik Rebin, warga Dukuh Grogol dan almarhum Paliman, warga Dukuh Salamsari, yang baru saja meninggal 100-an hari lalu. Selain itu kerusakan parah juga menimpa rumah milik Bambang Harnadi, warga Dukuh Genengsari yang ambruk di bagian gandok-nya.
Kerusakan lainnya juga terjadi di Desa Kemusu yang mencapai 10 rusak sedang dan 146 rusak ringan. Kemudian di Desa Klewor tercatat rusak sedang 12 rumah dan rusak ringan 79 rumah.  Sedangkan di Desa Kedungmulyo sebanyak 90 rumah rusak ringan, dan di Desa Sarimulyo 16 rusak sedang serta 35 rusak ringan.  Selain rumah roboh, kebanyakan rumah mengalami rusak sedang karena tertimpa pohon tumbang. Sedangkan ratusan lainnya mengalami kerusakan terutama di bagian atap yang kabur diterpa angin ribut. Beberapa sekolahan juga mengalami kerusakan, kerusakan sekolah paling parah menimpa MTs Muhammadiyah Genengsari, yang porak-poranda bagian atapnya.
Sampai Kamis (9/1) siang, aliran listrik PLN juga belum menyala di tiga desa, yakni Genengsari, Kemusu, dan Kedungmulyo. Sementara itu sejak pagi warga bergotong-royong membenahi rumah mereka yang rusak. Sedangkan petugas, baik dari Koramil setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, ikut turun tangan memangkas pohon-pohon yang tumbang, terutama yang menutup sepanjang jalan raya Kemusu-Juwangi. Jumadi (50), ahli waris Paliman yang rumahnya ambruk menuturkan, saat kejadian rumah tersebut dalam keadaan kosong lantaran yang empunya baru saja meninggal. Jumadi sendiri tinggal tepat di depan rumah yang roboh tersebut.
“Langsung roboh ditimpa hujan es dan diterjang angin puting beliung sekitar pukul 16.30 WIB kemarin,” tutur dia. Saat kejadian dia maupun warga yang lain dilanda kepanikan, mengingat besarnya angin dan hujan es tersebut. Meski berlindung di dalam rumah, namun mereka waswas bakal tertimpa pepohonan yang tumbang. Apalagi saat kejadian suasana sudah gelap serta listrik padam, dan hanya terdengar suara gemuruh angin disertai suara es di atap rumah.
Sementara itu Camat Kemusu, Eddy Kristiyanto, menyatakan pihaknya masih terus memvalidasi data kerusakan. Selain ratusan rumah yang rusak, puluhan pohon besar juga tumbang. Pihaknya berharap agar aliran listrik segera nyala supaya warga ada penerangan saat malam. Selain itu menurut Camat, bantuan logistik dari BPBD, Dinsosnakertran, serta PMI juga sudah berdatangan dan langsung didistribusikan ke masyarakat, korban bencana. “Untuk kerugian belum dapat diperkirakan, masih kami data,” ungkap Camat.  Pada kesempatan itu, Komisi IV DPRD juga meninjau lokasi bencana. Mulyanto, Ketua Komisi IV, menyatakan pihaknya  berharap penanganan bencana di lapangan bisa berjalan maksimal.










Source

No comments:

Post a Comment