Yogyakarta - Bau pesing di kawasan Malioboro, terutama di sekitar Ngejaman hingga titik nol menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Pasalnya, hingga sekarang pemkot belum menemukan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Masih rendahnya kesadaran warga terhadap kebersihan Malioboro diduga menjadi penyebabnya. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta Irfan Susilo.
Pihaknya mengklaim, sudah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan bau pesing di Malioboro. Seperti penyediaan fasilitas toilet umum. Namun karena persoalan ini tidak terlepas dari perilaku individu, sehingga belum bisa memecahkan persolan bau pesing itu.
“Belum maksimal upaya ini, tidak terlepas dari perilaku dan rendahnya kesadaran untuk menjaga dan memiliki Malioboro, terutama untuk tidak kencing sembarangan,” ungkap Irfan, kepada wartawan, Jumat (2/8/2013).
Menurut Irfan, untuk menjaga agar Malioboro tetap bersih dan tidak bau pesing saat libur Lebaran, selain dengan mengimbau agar tidak kecing sembarang, tetapi di tempat yang sudah disediakan, juga dengan melakukan penyemprotan air di kawasan Malioboro. Untuk penyemprotan sendiri, sudah dilaksanakan Kamis 1 Agustus 2013 malam.
“Untuk penyemprotan sendiri akan lebih kami fokuskan lagi di Ngejaman hingga titik nol, sebab biasanya di kawasan itu yang sering dikeluhkan bau pesing bagi pengunjung,” terangnya.
Irfan menjelaskan, perilaku kencing sembarang ini biasanya dilakukan saat aktivitas Malioboro sepi. Sehingga hal ini yang menjadi salah satu kendala, dalam menegakkan kebijakan soal larangan kencing sembarang di kawasan Malioboro, termasuk memberikan sanksi kepada mereka yang melakukan tindakan tersebut.
“Tetapi kami tetap akan tegas jika mengetahui ada orang yang melanggar ketentuan tersebut,” janjinya.
Source
No comments:
Post a Comment