Washington - Seiring bumi yang semakin panas, emosi orang juga semakin panas. Sebuah penelitian menemukan bahwa aksi agresif seperti melakukan aksi kriminal dan menggelar peperangan menjadi semakin mungkin terjadi seirng meningkatnya suhu udara.
Para peneliti menganalisa 60 penelitian terhadap sejarah hancurnya kerajaan, peperangan, aksi kekerasan di Amerika Serikat, dan simulasi yang menguji keputusan polisi untuk melepas tembakan.
Para peneliti itu menyimpulkan bahwa semakin cuaca menjadi panas maka aksi kekerasan semakin mungkin terjadi.
"Saat cuaca semakin memburuk, kita semakin mudah menyakiti orang lain," ujar Solomon Hsiang dari University of California, Berkeley.
Hsiang merupakan peneliti utama dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science yang dirilis secara daring pada Kamis (1/8).
Tim yang dipimpin Hsiang bahkan menemukan formula yang meramalkan seberapa besar risiko berbagai macam kekerasan terkait dengan cuaca ekstrem.
Di Afrika, misalnya, untuk peningkatan 1 derajat Fahrenheit maka terjadi peningkatan kemungkinan konflik antarkelompok sebesar 11 hingga 14%.
Untuk AS, formula yang dibuat menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 5,4 derajat Fahrenheit (3 derajat Celcius), kemungkinan terjadinya kekerasan meningkat antara 2 dan 4%.
Source
No comments:
Post a Comment