Blitar - Status Gunung Kelud resmi turun menjadi Waspada. Setelah "mengamuk"(erupsi) pada Kamis (13/2/2014) lalu, gunung api dengan karakter yang sulit ditebak itu seolah kembali tidur.
"Informasi yang diberikan PVMBG, status resmi turun menjadi waspada mulai pukul 16.30 WIB hari ini," ujar anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Yunandri, Jumat (28/2/2014).
Informasi yang dihimpun, kelud tidak lagi memunculkan gejala kegempaan. Baik itu tremor, vulkanik dalam (VA), vulkanik dangkal (VB), maupun Tektonik Jauh (TJ) telah berangsur angsur berhenti.
Satu-satunya visual yang nampak hanyalah kepulan asap yang semakin lemah keaktifanya. "Atas dasar pantauan itu, status akhirnya diturunkan dari Siaga ke Waspada," terang Yunandri.
Seperti diketahui, erupsi Kelud memuntahkan jutaan meter kubik material vulkanik. Kubah atau anak Kelud yang muncul pada peristiwa erupsi efusif tahun 2007 hancur berkeping-keping. Puncak Kelud kembali menjadi danau telaga.
Lontaran material pasir, debu, batu, dan kerikil Kelud mencapai ketinggian sekitar 17.000 meter. Ratusan ribu rumah warga di wilayah Kabupaten Kediri, Malang dan Blitar rusak. Abu vulkanik juga meluluh lantakkan puluhan hektar area pertanian.
Dampak paska erupsi mendatangkan ancaman banjir lahar dingin di setiap hujan deras datang. Sebuah dam di wilayah Desa Siman, Kepung, jembatan Kandangan, Kabupaten Kediri, serta cek dam di dusun Kalikebo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar berantakan dihantam lahar dingin.
Kendati demikian, letusan yang dikatakan lebih hebat dari tahun 1990 tersebut tidak sampai menelan korban jiwa secara langsung.
Menurut Yunandri, meski tingkat bahaya Kelud semakin berkurang, masyarakat dihimbau tetap meningkatkan kewaspadaanya.
Sebab PVMBG masih memberlakukan zona merah larangan sejauh 3 km dari pusat erupsi.
"Artinya masyarakat diimbau untuk tetap patuh tidak memasuki zona larangan, termasuk juga mewaspadai lahar dingin," pungkasnya.
Turunya status Kelud dari Siaga ke Waspada dibenarkan Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung, Gede Swantika.
Secara visual dan instrumental, aktivitas Kelud memang telah jauh menurun. "Namun rekomendasi steril di zona 3 kilometer dari pusat erupsi masih berlaku. Sebab di zona itu masih berpotensi terjadi bahaya," ujarnya.
Source
No comments:
Post a Comment