Nataberita- Akli Fairuz,
striker Persiraja Banda Aceh meninggal dunia setelah mendapat tendangan
keras dari penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rahman. Peristiwa yang
membuat duka mendalam bagi dunia sepakbola di Tanah Air ini terjadi saat
laga Divisi Utama 2014, 10 Mei di Stadion Dimurthala.
Tragedi berlangsung setelah Akli yang meraih bola rebound ditendang
secara brutal oleh Agus Rahman tepat diperutnya. Akibatnya, Akli pun
langsung terkapar dan tak sadarkan diri.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Akli tak dapat
tertolong. Akli diduga tewas karena mengalami kebocoran usus. Akli
meninggal pada Jumat 16 Mei, setelah sempat 6 hari dirawat di rumah
sakit.
Source
Boyolali- Tawuran warga antar desa pecah gara-gara alasan sepele, kehilangan helm. Akibatnya, satu orang warga tewas akibat perkelahian tersebut.
Informasi yang diperoleh tim kami menyebutkan, tawuran terjadi antara warga Desa Ngaren dan Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, Selasa (13/5) siang.
Sementara korban meninggal yakni Agus Sriyanto, warga Desa Kalimati. Korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit akibat luka berat yang dideritanya.
Camat Juwangi, Sucipto, saat dihubungi wartawan membenarkan adanya kejadian itu, Kamis (15/5). Menurut Sucipto, informasi yang diterimanya menyebutkan, perkelahian antarwarga itu bermula saat salah seorang warga Desa Ngaren ada yang merasa kehilangan helm. Warga menduga yang mengambil helm tersebut warga dari Desa Kalimati.
“Perkelahian terjadi di pertigaan Telawah, Desa Ngaren. Diduga dipicu masalah kehilangan helm. Sati orang warga Kalimati meninggal dunia hari ini tadi setelah dirawat di rumah sakit,” ungkap Camat.
Khawatir terjadi bentrok susulan karena ada korban jiwa pascabentrokan kemarin, menurut Sucipto aparat kepolisian dan jajaran Kodim mengerahkan personelnya untuk melakukan penjagaan di dua desa tersebut.
Mengantisipasi bentrokan lebih lanjut, Muspika menurut Sucipto akan menggelar pertemuan antara warga berikut pemerintah desa masing-masing. Pertemuan akan dilakukan Jumat (16/5). Diharapkan pertemuan itu dapat meredam dan membuat kondusif suasana.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto melalui Kasatreskrim AKP Parwanto menyatakan saat ini jajarannya berupaya membuat situasi kondusif. Sampai kemarin memang belum ada yang ditahan atau ditetapkan sebagai tersangka, namun menurut Kasat, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
“Untuk upaya pengamanan, Polres Boyolali juga mengirimkan pasukan pengendali massa (Dalmas) untuk berjaga-jaga. Pasalnya sempat muncul kekhawatiran terjadinya bentrokan warga dengan massa yang lebih besar. Pengerahan pasukan Dalmas dilakukan mencegah bentrokan susulan,” ujarnya.