Thursday, July 11, 2013

Mau Cobain Roti Ulat Serta Kecoa Dari Jepang


Aduh roti ulat dan kecoa, memang serangga belum diterima secara luas, meski diyakini berprotein tinggi sebagai dan bagus dikonsumsi manusia. Salah satu penyebabnya adalah tampilannya yang menjijikkan. Namun, bagaimana kalau serangga disajikan dengan hidangan favorit seperti sushi dan cake?. Belalang goreng mungkin sudah biasa bagi warga Gunung Kidul, Yogyakarta. Namun, di Jepang ada potongan roti baguette dengan kecoa di atasnya. Belum lagi telur dadar dengan ulat. Inilah yang menjadi pemandangan di Tokyo Mushikui Festival. Acara tahunan tersebut sudah diselenggarakan keempat kalinya! Penggagasnya adalah Tokyo Bug Eating Club yang dikepalai Shoichi Uchiyama 62 tahun. Dengan adanya festival unik tersebut, ia berharap dapat memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memelajari serangga dari ahlinya. Lansiran Rocket News, Uchiyama pernah membuat dua buku tentang hidangan berbahan serangga. Di Tokyo Mushikui Festival juga ada perlombaan memasak serangga.

 
Peserta dapat mengirimkan hidangan andalannya untuk dicicipi juri. Di beberapa daerah pedesaan Jepang, serangga telah menjadi santapan populer selama berabad-abad. Di prefektur Nagano, misalnya, bungkusan serangga mudah ditemui di supermarket.

Sebut saja inago (belalang) dan suzumushi (semacam jangkrik) yang direbus dengan kecap asin, serta hachinoko-gohan (larva tawon rebus yang dicampur dengan nasi). Meski demikian, warga kota masih menganggap konsumsi serangga tabu. Bahkan, generasi muda di desapun kini menganggap serangga adalah makanan kampung. 





Sumber

No comments:

Post a Comment